Wednesday, December 26, 2012

Fenomena Penyandang Diabetes


Diabetes Melitus (DM) yang tidak terkontrol dengan baik akan menyebabkan bermacam komplikasi buruk kepada kesehatan Anda. Walaupun, sebenarnya komplikasi itu tidak harus terjadi. Komplikasi dapat dicegah, bila Anda mempunyai kemauan, kesadaran, komitmen yang tinggi terhadap penyakit ini. Tetapi, sayang, masih banyak pasien DM yang harus menjalani hidup dengan komplikasi-komplikasi yang menyedihkan itu.
Sebagai contoh sederhana, di poliklinik penyakit dalam pada suatu pagi, sebagian besar pasien yang berkonsultasi adalah penyandang DM. Mulai dari pasien yang baru di diagnosis sampai dengan pasien lama dengan berbagai komplikasi. Melihat beberapa pasien dengan kondisi demikian, timbul pertanyaan dalam diri saya, "Apakah mereka harus seperti ini? Sehubungan dengan itu, beberapa pasien di bawah ini, barangkali dapat menggambarkan bagaimana menyedihkannya keadaan penderitaan DM yang sudah mengalami komplikasi.

Pasien pertama, seorang Ibu, umur sekitar 45 tahun, tetapi wajahnya, penampilannya seperti orang berusia lebih dari 55 tahun. Diketahui baru menderita DM sejak 5 tahun lalu. Melihat keluhan, gejala, pemeriksaan fisik, dan laboratorium pada pasien ini, Ia sebenarnya sudah mengalami komplikasi ginjal yang cukup berat. Bahkan  kadar Hb yang rendah juga salah satunya sebagai akibat ini. Menurut teori, pada pasien ini, jalan yang terbaik untuk menangani keluhan-keluhanya adalah hemodialisis. Lalu, "apa yang harus saya sampaikan ke pasien ini, Ibu harus cuci darah segera?" Dan, kenyataanya memang sebagian besar pasien yang menjalani hemodialisis sekarang ini adalah akibat komplikasi DM.
Pasien ke dua, seorang lelaki umur 50 tahun, dengan 3 orang anak yang masih sekolah dan kuliah. Satu bulan lalu pasien ini sebenarnya juga sudah datang ke poliklinik dengan keluhan luka yang tidak sembuh-sembuh di Ibu jari kanannya, telapak kaki, dan sekitar mata kakinya, tetapi Ia tidak mau dirawat. Melihat kondisi ulkus  pada pasien ini, dokter bedah yang akan saya konsultasikan pasti akan menyarankan, "supaya dilakukan amputasi kakinya." Kemudian, pasien ke 3. Pasien ini mengeluh gangguan penglihatan dan nyeri pada ke dua tungkai. Oleh karenanya, sebelum Anda hidup dalam lorong gelap komplikasi DM itu, cegahlah, dan itu bisa Anda lakukan.
Pepatah bijak mengatakan lebih baik mencegah daripada mengobati, Jika Anda sudah terkena tidak ada cara lain yang bisa dilakukan selain mengobati. Ada beberapa cara untuk melakukan pengobatan seperti berobat secara teratur di rumah sakit terdekat atau mengkonsumsi obat herbal secara teratur. Ada berbagai macam obat herbal yang bisa dikonsumsi seperti Propolis. Propolis ada berbagai jenis yang beredar di masyarakat seperti Propolis Diamond, Propolis Diamond Lite 20, Propolis Melia Sehat Sejahtera dll. Anda dapat memilihnya sebagai obat herbal alternatif selain berobat ke dokter.

No comments:

Post a Comment