Sunday, December 23, 2012

Berobat di Luar Negeri, Apa Hebatnya?


Katanya, berobat di luar negri itu hebat? Entah apanya yang hebat, saya tidak tahu. Habisnya, saya belum pernah ke rumah sakit di sana, dan boleh dikatakan saya tidak pernah sakit, kecuali dulu waktu mahasiswa. Tidak seperti sekarang.
Gedungnya yang mewah, alat-alatnya yang canggih, pelayanannya yang luar biasa, diagnosisnya yang akurat, obat-obatnya yang manjur, biayanya yang murah. Atau barangkali, ketika Anda diperkirakan sudah mau meninggal di sini, di Indonesia, atau harapan hidup Anda sudah pendek, dikatakan tidak dapat sembuh lagi di sini, lalu anda berobat ke Singapura atau Malaysia, lantas tidak demikian, Anda tidak jadi meninggal, Anda kemudian dapat berlari lagi?
Barangkali ada, 1-2 orang pasien.  Apa di rumah sakit di Indonesia, tidak ada kasus seperti itu? 1-2 pasien yang dikatakan sudah tidak ada harapan hidup lagi, hanya dengan pasrah dan berdoa saja juga ada yang pulih kembali.

Bahkan. gedung yang besar-megah juga dikaitkan dengan itu.  Nah, misalnya Anda menjadi pasien, dengan alat-alat yang canggih itu Anda diperiksa, kemudian Anda merasa puas, senang, bangga karena dengan alat-alat itu penyakit Anda sangat mudah  dipastikan. 
Urin, darah Anda, apapun yang dapat diperiksa oleh alat yang canggih itu, maka akan diperiksa. Berdasarkan hasil itu, kemudian Anda akan divonis dengan penyakit ini, itu.  Dan, penyalahgunaan alat diagnostik yag tidak perlu bukan tidak sering terjadi, tetapi karena Anda di luar, dan barangkali tidak tahu Anda diam saja. Inilah kehebatan lain yang saya lihat.

Dan, disamping itu Anda akan disarankan kontrol ulang 6 bulan, 4 bulan atau bahkan lebih cepat dari itu. Tidak hanya itu, segepok obat juga akan menemani perjalanan Anda pulang ke Indonesia, tergantung kesepakatan Anda mau kontrol lagi ke sana.   Bayangkan, berapa kantong obat yang harus Anda beli di sana, seperti tersirat bahwa obat itu tidak ada di sini, atau barangkali lebih mahal, dan mereka seperti juga mereka sangat yakin bahwa obat-obat itu tidak akan bermasalah selama Anda makan obat itu,  sampai 3 bulan atau 6 bulan berikutnya. Itu lah kehebatan lainnya
Satu kasus yang dialami pasien saya ini, mungkin dapat menggambarkan kehebatan itu.  "Ini dok, hasil pemeriksaan di sana," ungkapnya sebelum saya periksa sambil mengeluarkan satu persatu lembaran -lembaran hasil laboratorium, foto-foto yang dikerjakan di sana. Terakhir, dari dalam tas yang satu lagi, pasien mengeluarkan obat-obatan, lalu menumpuknya di atas meja periksa saya.
Selintas saya lihat ada ada 8-10 macam obat, obat hipertensi, diabetes, selain dua macam obat Insulin entah obat apalagi. Melihat banyaknya  pemeriksaan yang dilakukan, obat yang dibawa pasien, saya tidak tahu berapa kira-kira biaya yang dikeluarkan untuk itu. Oke lah, pemeriksaan yang canggih, obat yang mahal bagi sebagian orang mungkin tidak masalah, apalagi yang berobat ke luar itu kantongnya memang tebal-tebal. Inilah sisi lain kehebatan berobat di luar.

Lalu, bila Anda mengalami efek samping demikian, Anda akan terbang ke sana atau kalau ada sesuatu kejadian yang dianggap malpraktik, apakah Anda akan menuntut?  Nah, dari beberapa pengalaman saya dengan pasien-pasien yang pernah konsultasi setelah kembali berobat di sana, dan contoh kasus di atas, maka sering saya bertanya, "Apakah ini yang dikatakan hebat?" Saya tidak menutup mata, pasti ada kelebihan di sana, tetapi bukan berarti tidak ada kekurangan juga.
Sebagai alternatif ada baiknya mencoba obat alternatif ataupun obat herbal, mungkin obat herbal juga tidak kalah mujarabnya. Selain itu harganya juga yang terjangkau. Madu diyakini dapat mengobati banyak penyakit dan kini sudah tersedia dalam berbagai ekstraksi. Seperti yang kita ketahui seperti Propolis Diamond, Propolis diamond Lite 20, Propolis Melia. Obat tersebut dapat anda peroleh di Propolis Murah.

No comments:

Post a Comment